Pilkada Solo 2024: Romo Teguh Keluhkan Jadwal Acara Balaikota yang Bertabrakan dengan Ibadah Gereja.
Dalam Pilkada Solo 2024, Bambang Nugroho, yang akrab disapa Bambang Gage, mendapat keluhan dari Romo Teguh Santoso, Paroki Gereja Santo Antonius Padua, Purbayan, mengenai seringnya acara di Balaikota Solo yang bertabrakan dengan waktu ibadah di gereja. Keluhan ini disampaikan langsung oleh Romo Teguh, yang berharap adanya penataan dan pengaturan jadwal yang lebih baik agar tidak mengganggu kegiatan keagamaan di gereja tersebut.
Kedekatan Lokasi Balaikota dan Gereja
Gereja Santo Antonius Padua Purbayan yang dipimpin oleh Romo Teguh Santoso memang bertetangga langsung dengan Balaikota Solo. Keduanya berbatasan pagar, sehingga setiap kegiatan di Balaikota, terutama yang melibatkan penggunaan pengeras suara, sering kali berdampak langsung pada suasana di gereja, terutama pada hari-hari ibadah seperti Sabtu dan Minggu.
Dalam pertemuan tersebut, Romo Teguh menyampaikan bahwa kegiatan di Balaikota, terutama yang menggunakan pengeras suara dengan volume tinggi, kerap mengganggu ibadah di gereja. Hal ini terjadi karena waktu pelaksanaan acara di Balaikota sering bertepatan dengan jadwal ibadah di Gereja Santo Antonius.
“Acara di Balaikota Solo kadang bertabrakan dengan jadwal ibadat umat Katolik di gereja kami. Apalagi jika acara tersebut menggunakan speaker yang sangat dominan, ini mengganggu suasana ibadah,” ungkap Romo Teguh kepada Bambang Gage.
Harapan Penataan Jadwal di Masa Depan
Keluhan ini disampaikan kepada Bambang Gage, calon Wakil Walikota Solo 2024, yang langsung menanggapi dengan serius. Menurut Romo Teguh, sebagai tetangga yang baik, sudah sepatutnya Balaikota dan Gereja Santo Antonius saling menghormati, terutama dalam hal jadwal kegiatan. Romo Teguh berharap di masa depan ada penataan yang lebih baik agar acara-acara di Balaikota tidak mengganggu ibadah di gereja.
“Kami berharap agar di masa depan ada penataan yang lebih baik. Sebagai tetangga, sudah sepantasnya Balaikota dan gereja saling menghormati dan mengatur jadwal acara agar tidak bertabrakan,” tambah Romo Teguh.
Respons Bambang Gage
Menanggapi keluhan tersebut, Bambang Gage menyatakan bahwa jika ia dan Teguh Prakosa terpilih dalam Pilkada Solo 2024, mereka akan memperhatikan masalah ini. Bambang menyadari pentingnya menjaga keharmonisan antar tetangga, terutama antara Balaikota dan Gereja Santo Antonius yang lokasinya sangat berdekatan.
“Kami sudah menerima aspirasi dari Romo Teguh dan umat Katolik di Gereja Santo Antonius. Jika terpilih nanti, kami akan memperhatikan jadwal acara di Balaikota agar tidak mengganggu kegiatan ibadah di gereja. Ini adalah bagian dari upaya kami menjaga toleransi dan keharmonisan antar tetangga,” ujar Bambang Gage.
Ia menambahkan bahwa salah satu prioritasnya jika terpilih adalah memastikan setiap acara di Balaikota tidak bertabrakan dengan jadwal ibadah di gereja maupun tempat ibadah lainnya di Kota Solo. Menurutnya, komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk menjaga kerukunan di tengah keragaman masyarakat Solo.
“Toleransi harus dijaga, terutama dalam hal kegiatan keagamaan. Kami akan memastikan agar acara-acara yang diadakan di Balaikota tidak berbenturan dengan kegiatan ibadah di gereja maupun tempat ibadah lainnya. Ini adalah bagian dari komunikasi politik kami untuk menjaga keharmonisan antar masyarakat dan pemerintah,” jelas Bambang.
Komunikasi dan Toleransi sebagai Kunci
Bambang Gage juga menegaskan bahwa komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan terus dibangun, terutama dalam menjaga toleransi beragama di Kota Solo. Menurutnya, dengan menjaga komunikasi yang lancar, setiap permasalahan seperti ini bisa diselesaikan dengan baik tanpa menimbulkan konflik.
“Komunikasi yang baik adalah kunci untuk menjaga keharmonisan di Solo. Kami ingin menjadi pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan responsif terhadap keluhan-keluhan mereka, terutama dalam hal-hal yang menyangkut kenyamanan bersama, seperti masalah jadwal acara di Balaikota ini,” tuturnya.
Bambang Gage berkomitmen untuk membangun Solo yang lebih harmonis dan saling menghormati, terutama dalam hal keberagaman agama dan budaya yang ada di kota ini. Bagi Bambang, Solo bukan hanya sebuah kota, tetapi juga rumah bagi berbagai kelompok masyarakat yang harus dihormati dan dijaga kerukunan antar mereka.
Pilkada Solo 2024: Teguh Prakosa dan Bambang Gage Siap Menjawab Aspirasi Masyarakat
Dalam Pilkada Solo 2024, pasangan calon walikota Teguh Prakosa dan wakilnya, Bambang Gage, berkomitmen untuk mendengarkan dan menjawab setiap aspirasi masyarakat Solo. Tidak hanya dalam hal pembangunan infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga dalam hal menjaga kerukunan antarumat beragama dan harmonisasi sosial di tengah keragaman budaya Solo.
Permasalahan yang disampaikan oleh Romo Teguh hanyalah salah satu contoh dari banyak aspirasi masyarakat yang ingin dijawab oleh pasangan ini. Teguh Prakosa dan Bambang Gage bertekad untuk menciptakan Solo yang lebih baik, di mana setiap elemen masyarakat bisa hidup berdampingan dengan harmonis dan saling menghormati.
Dengan semangat gotong royong dan toleransi, pasangan ini optimis dapat membangun Solo yang lebih maju dan inklusif. Setiap aspirasi, termasuk masalah yang dihadapi oleh Gereja Santo Antonius, akan mereka jadikan prioritas dalam merancang kebijakan yang berpihak pada kepentingan semua masyarakat Solo.
Keluhan Romo Teguh terkait seringnya acara di Balaikota Solo yang bertabrakan dengan ibadah di Gereja Santo Antonius menjadi perhatian serius bagi Bambang Gage, calon Wakil Walikota Solo 2024. Jika terpilih, Bambang Gage berkomitmen untuk memperhatikan penataan jadwal acara di Balaikota agar tidak mengganggu kegiatan keagamaan di Solo, terutama di gereja yang berbatasan langsung dengan Balaikota.
Melalui komunikasi yang baik dan menjaga toleransi, pasangan Teguh Prakosa dan Bambang Gage optimis dapat menciptakan Solo yang lebih harmonis dan ramah terhadap semua kelompok masyarakat, tanpa mengesampingkan kebutuhan setiap elemen, termasuk umat beragama. Pilkada Solo 2024 menjadi momentum penting bagi warga Solo untuk memilih pemimpin yang peduli terhadap aspirasi mereka.