By Let's Guh Gage 
Calon Walikota Solo 2024: Teguh Prakosa Menyuarakan Hakikat Pemimpin sebagai Pelayan Masyarakat.
Pilkada Solo 2024 sudah di depan mata, dan para calon mulai menyuarakan visi serta misinya untuk kota ini. Salah satunya adalah Teguh Prakosa, calon walikota Solo nomor urut 1, yang menekankan bahwa hakikat seorang pemimpin adalah menjadi pelayan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan saat pengundian nomor urut di Hotel Harris Solo pada Senin, 23 September 2024. Teguh yang berpasangan dengan Bambang Nugroho alias Bambang Gage, mendapat nomor urut 1 di Pilkada Solo 2024.
Menurut Teguh, seorang pemimpin harus bisa melayani semua elemen masyarakat tanpa memandang perbedaan. “Seorang pemimpin adalah pelayan. Apa yang kami lakukan dalam empat tahun terakhir, akan tetap sama setelah kami dilantik menjadi Walikota Solo,” ujar Teguh. Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin tidak boleh membeda-bedakan masyarakat berdasarkan latar belakang agama, suku, atau warna politik.
Melayani Semua Tanpa Diskriminasi
Teguh menambahkan bahwa kepemimpinan yang ideal harus menyejahterakan seluruh warga, tanpa membeda-bedakan warna atau kelompok. “Tidak ada kuning, hijau, merah, atau lainnya. Semua yang tinggal di Solo adalah bagian dari masyarakat yang kami layani,” tegasnya. Ia juga berharap agar semua warga, tanpa terkecuali, merasa dilayani dengan adil dan tidak dibeda-bedakan.
Teguh menekankan bahwa jika pasangan calon nomor urut 1 diberikan kepercayaan oleh Allah SWT untuk memimpin Solo selama lima tahun ke depan, ia akan mengemban amanah itu dengan penuh tanggung jawab. Pilkada 2024, menurutnya, harus dipandang sebagai pesta demokrasi yang menyenangkan bagi semua orang, bukan sebagai ajang yang memecah belah.
Pilkada Solo 2024: Pesta Demokrasi untuk Semua
Dalam pandangannya, Pilkada adalah pesta demokrasi. “Pesta itu harus gembira, ceria. Jika ada gelas yang jatuh satu, tak masalah, tapi jika semuanya jatuh, itu baru masalah. Kita adalah satu kesatuan masyarakat, dan keamanan serta kenyamanan kota ini sangat berharga,” ujar Teguh. Teguh mengajak masyarakat Solo untuk tetap hidup dalam kerukunan dan kedamaian. Ia percaya bahwa menjaga harmoni di Solo adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya pemimpin, tetapi juga semua warga.
Selain itu, Teguh juga menegaskan bahwa kota Solo, yang telah hidup dalam damai selama ini, harus terus dipertahankan sebagai kota yang aman dan nyaman. “Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaga kota ini, Solo yang sudah begitu hebat,” katanya.
Melanjutkan Capaian Positif untuk Solo
Teguh Prakosa juga menyoroti beberapa penghargaan yang telah diraih oleh Kota Solo selama beberapa waktu terakhir. Di bawah kepemimpinan Wali Kota sebelumnya, kota ini telah mencatat berbagai prestasi, dan Teguh berkomitmen untuk melanjutkan bahkan memperdalam capaian positif tersebut. “Kami akan melanjutkan penghargaan-penghargaan yang telah diraih dan memperdalam pencapaian yang belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Teguh.
Ia juga menyadari bahwa sebagai manusia, masih ada beberapa kekurangan selama masa kepemimpinannya. “Kami manusia biasa, tentu ada yang kurang, dan untuk itu kami mohon maaf,” tuturnya dengan rendah hati.
Kompetisi Ketat di Pilkada Solo 2024
Sebagai kandidat petahana yang diusung oleh PDIP, Teguh Prakosa dan pasangannya Bambang Gage Nugroho akan berhadapan langsung dengan pasangan Respati Ardi dan Astrid Widayani. Pasangan Respati-Astrid didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, dan persaingan di Pilkada Solo 2024 diprediksi akan berjalan ketat.
Teguh dan Bambang Gage optimis bahwa program-program yang telah mereka jalankan selama ini, serta komitmen untuk melayani masyarakat tanpa diskriminasi, akan memberikan mereka kepercayaan dari warga Solo. Harapan mereka adalah agar Solo tetap menjadi kota yang harmonis, sejahtera, dan terus berkembang di bawah kepemimpinan yang baru.