web hit counter

Calon Walikota Solo 2024: Teguh Prakosa dan Bambang Gage Ungkap Strategi Harmoni Umat Beragama dan Hubungan dengan DPRD

calon walikota solo 2024, teguh prakosa, bambang nugroho, bambang gage, pilkada solo 2024, pilkada solo

Calon Walikota Solo 2024: Teguh Prakosa dan Bambang Gage Ungkap Strategi Harmoni Umat Beragama dan Hubungan dengan DPRD.

Pilkada Solo 2024 menjadi panggung penting bagi pasangan calon Walikota-Wakil Walikota Solo nomor urut 01, Teguh Prakosa dan Bambang “Gage” Nugroho. Dalam kesempatan uji publik yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Solo, pasangan ini menegaskan komitmen mereka untuk menjaga kerukunan antarumat beragama dan membangun hubungan harmonis dengan DPRD Solo.

Uji publik yang berlangsung pada Senin (14/10/2024) di Auditorium Muhammad Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), ini menjadi ajang bagi Teguh dan Bambang untuk memaparkan visi mereka terkait Pilkada Solo 2024. Di hadapan audiens, mereka menjawab berbagai pertanyaan penting dari Guru Besar Ilmu Hukum UMS, Aidul Fitriciada Azhari. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana mereka akan mengelola hubungan harmonis dengan DPRD Solo dalam membentuk peraturan daerah.

Teguh Prakosa, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota dan Ketua DPRD Solo, menyatakan optimisme dalam membangun kolaborasi yang baik dengan DPRD. Menurutnya, pengalaman panjangnya di dunia politik memberikan kepercayaan diri untuk menjaga harmoni dengan legislatif. “Kami sudah pernah berada di DPRD dan menjadi ketua. Dalam menjalankan fungsi kami, kami tidak pernah bersikap arogan,” ujar Teguh.

Ia menegaskan, partai politik hanya dilihat dalam konteks lima tahunan. Ketika sudah masuk ke DPRD, yang diutamakan adalah kepentingan rakyat, bukan kepentingan partai. “Dalam politik, kami sudah terbiasa menghadapi tantangan. Tapi, yang terpenting adalah konsistensi untuk menjaga Solo tetap unik dan harmonis, terutama dalam hal budaya dan agama,” tambahnya.

Sebagai calon walikota Solo 2024, Teguh juga menyentuh isu yang lebih luas tentang upaya untuk “menghabisi” dominasi PDI Perjuangan di Solo dan Jawa Tengah. Ia merasa bahwa isu ini tidak seharusnya diarahkan kepada partai politik yang sudah lama memimpin, melainkan pada perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme yang harus diberantas. “Mestinya yang diberantas adalah praktik korupsi, bukan dominasi partai,” tegasnya.

BACA JUGA :  Teguh Prakosa Ajukan Cuti untuk Ikuti Pilkada Solo 2024

Teguh menekankan bahwa meskipun ada upaya untuk menggoyang partainya, ia dan timnya tetap mengutamakan kolaborasi. “Kami tidak pernah menyimpan dendam, justru kami selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa saja yang ingin diajak bicara,” katanya.

Sementara itu, Bambang Gage, pasangan Teguh di Pilkada Solo 2024, menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan semua pihak, termasuk unsur legislatif dan masyarakat lintas agama. Menurutnya, Solo sebagai kota dengan keberagaman yang kaya, memerlukan pemimpin yang bisa merangkul semua kalangan.

Dalam sesi uji publik ini, Aidul Fitriciada Azhari juga menyinggung isu sensitif terkait festival kuliner nonhalal yang pernah menuai kontroversi di Solo. Festival tersebut sempat menjadi perhatian nasional karena dianggap mempengaruhi hubungan antaragama di Solo. Teguh Prakosa merespons dengan menjelaskan bahwa festival kuliner tersebut sebenarnya telah mendapatkan izin dari pihak kepolisian. Namun, ia mengakui bahwa ada aspek etika dan norma yang perlu dipertimbangkan.

Teguh menceritakan bagaimana ia berusaha mengambil langkah bijak dengan berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak terkait, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). “Saya ditelepon oleh wali kota saat itu, dan kami berdiskusi apakah festival tersebut perlu ditutup. Ternyata, secara regulasi, tidak ada yang dilanggar. Tetapi, di atas hukum ada etika dan norma yang harus kita hormati,” ujar Teguh.

Ia menambahkan, meskipun secara hukum tidak ada pelanggaran, namun karena ini adalah ruang publik, semua pihak harus berhati-hati dalam menyikapi isu yang bisa menimbulkan sensitivitas antarumat beragama. “Isu ini beredar sangat kencang di media sosial, dan hampir saja festival tersebut ditutup. Kerugian ekonominya diperkirakan mencapai Rp 1 miliar dalam sehari,” lanjutnya.

Dalam menghadapi isu-isu seperti ini, Teguh menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. “Kami perlu mengelola isu-isu sensitif dengan hati-hati agar tidak menimbulkan ketegangan,” kata Teguh. Ia yakin bahwa dengan pengalaman panjangnya di dunia politik, ia mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan pemerintah dan masyarakat, serta melindungi kerukunan antarumat beragama di Solo.

BACA JUGA :  Pilkada Solo 2024: Teguh Prakosa dan Bambang Gage Jalin Komunikasi Erat dengan Muhammadiyah Solo

Pilkada Solo 2024 menjadi momen penting bagi Teguh Prakosa dan Bambang Gage untuk menunjukkan visi mereka dalam membangun kota Solo. Keduanya berkomitmen untuk menjaga keharmonisan sosial, terutama dalam konteks keberagaman agama. Menurut Teguh, Solo adalah kota yang unik dengan keragaman budaya dan agama yang harus dijaga. Oleh karena itu, ia bersama Bambang Gage akan selalu mendorong terciptanya komunikasi yang terbuka dan kolaboratif dengan semua pihak.

Dengan semangat kolaborasi dan menjaga kerukunan, Teguh Prakosa dan Bambang Gage berharap dapat membawa perubahan positif bagi Solo. Mereka optimis bahwa visi dan program mereka akan menjawab kebutuhan masyarakat Solo, terutama dalam hal pembangunan kota yang inklusif dan berkeadilan.

Melalui Pilkada Solo 2024 ini, Teguh dan Bambang mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun Solo sebagai kota yang harmonis, adil, dan sejahtera. Dengan pengalaman dan komitmen yang mereka miliki, pasangan ini yakin dapat memimpin Solo ke arah yang lebih baik.

By Let's Guh Gage

Mewujudkan masyarakat Surakarta yang Berbudaya, Maju, Sejahtera, Nyaman dan Bahagia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *