Pilkada Solo 2024: Teguh Prakosa Srawung Kuliner, Angkat Potensi Lokal dan Dengar Aspirasi Warga
Pilkada Solo 2024 semakin dekat, dan calon walikota Teguh Prakosa bersama pasangannya, Bambang Nugroho, terus menunjukkan pendekatan yang unik dalam berkomunikasi dengan warga. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan menjadikan kuliner lokal sebagai sarana untuk bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat. Teguh Prakosa secara rutin mengunjungi berbagai warung makan di Solo, tidak hanya untuk menikmati makanan, tetapi juga untuk menyerap aspirasi langsung dari warga.
Kuliner Sebagai Media Berkomunikasi dengan Masyarakat
Teguh Prakosa percaya bahwa salah satu cara efektif untuk mendekatkan diri dengan masyarakat adalah melalui kuliner. Setiap harinya, ia menyempatkan diri untuk mengunjungi warung-warung makan di Solo, mulai dari pagi hingga malam hari. Dalam kegiatan tersebut, ia tidak hanya menikmati hidangan, tetapi juga berbincang dengan pedagang dan warga yang ada di sana.
“Saya hampir setiap hari makan di berbagai warung makan di Solo. Ini bukan hanya soal makanan, tapi juga kesempatan untuk berkenalan dengan warga dan pedagang,” kata Teguh.
Menurut Teguh, warung makan di Solo banyak yang menyajikan makanan enak, meskipun tempatnya sederhana. Ia merasa perlu untuk memperkenalkan kuliner lokal ini kepada masyarakat yang lebih luas.
“Kota Solo punya banyak warung makan yang enak, meskipun tempatnya kecil dan sederhana. Kami ingin membantu memperkenalkan potensi ini ke masyarakat luas,” tambahnya.
Mengunjungi Berbagai Warung Makan Khas Solo
Dalam perjalanan kampanyenya, Teguh Prakosa telah mengunjungi berbagai warung makan legendaris di Solo. Beberapa tempat yang sudah disinggahinya adalah Bakmi Bu Tritis, Bakmi Mbak Ning, Ketoprak Mbak Sri, hingga wedangan terkenal seperti Wedangan Mbak Wiryo dan Wedangan Lekman Pajang.
Salah satu kunjungan yang berkesan adalah di Soto Senggol Bu Tutik, yang berlokasi di Pasar Gede. Di sini, Teguh bersama Bambang Gage sarapan soto sembari berbincang dengan para pedagang pasar. Suasana pasar yang ramai menambah keakraban antara Teguh, Bambang, dan masyarakat setempat.
“Di Soto Senggol, kami tidak hanya makan, tetapi juga berbincang santai dengan pedagang. Kami juga mempromosikan warung-warung makan yang kami kunjungi melalui media sosial,” jelas Teguh.
Mendengar Keluhan dan Aspirasi Pedagang
Selain menikmati kuliner, kegiatan srawung kuliner ini juga menjadi momen bagi Teguh untuk mendengar keluhan dan aspirasi para pedagang. Banyak pedagang yang memberikan masukan mengenai permasalahan mereka, seperti penghasilan yang masih di bawah UMR, dan meminta bantuan agar kondisi mereka bisa lebih baik.
“Kami mendengarkan keluhan dari pedagang dan mencoba mencari solusi terbaik untuk mereka. Pelatihan, modal usaha, atau fasilitas tambahan bisa menjadi jalan keluar agar kondisi mereka membaik,” ujar Teguh.
Dengan mendengar langsung kebutuhan masyarakat, Teguh berharap bisa memberikan solusi konkret yang dapat meningkatkan kesejahteraan pedagang kecil di Solo.
Dukungan untuk Pasar Gede dan Potensi Wisata Kuliner
Tutik, pemilik warung Soto Senggol, mengungkapkan rasa senangnya ketika warungnya dikunjungi oleh Teguh Prakosa dan Bambang Gage. Ia berharap, dengan kedatangan paslon tersebut, Pasar Gede bisa menjadi lebih tertata ke depannya, terutama dalam segmen kuliner.
“Pasar Gede adalah pasar wisata yang sering dikunjungi turis. Saya berharap akses dan fasilitasnya bisa lebih ditingkatkan agar lebih banyak turis yang datang,” harap Tutik.
Melalui kegiatan srawung kuliner, Teguh dan Bambang tidak hanya berusaha meraih dukungan, tetapi juga mengangkat potensi kuliner lokal yang bisa menjadi daya tarik wisata di Solo.