By Let's Guh Gage 
Calon Walikota Solo 2024 Teguh Prakosa dan Bambang Gage Berkomitmen untuk Revitalisasi Kawasan Sriwedari.
Dalam rangkaian kampanye Pilkada Solo 2024, calon wakil walikota Bambang Nugroho, yang akrab disapa Bambang Gage, mengunjungi kawasan Taman Sriwedari, Solo, pada Kamis, 17 Oktober 2024. Bersama timnya, ia berkeliling menyapa para pedagang di shelter pigura, shelter toko buku, dan area Taman Sriwedari. Kunjungan ini menjadi momen penting bagi Bambang Gage untuk mendengarkan langsung keluh kesah para pedagang yang selama ini menggantungkan hidupnya di kawasan tersebut.
Menurut Bambang Gage, ada sekitar 4.500 warga yang bergantung pada kawasan Sriwedari untuk mencari nafkah. Mereka berprofesi mulai dari pedagang pigura, penjual buku, pedagang makanan, pengelola parkir, hingga PKL. “Aspek ekonomi di sini cukup tinggi. Banyak warga yang bergantung pada kawasan Sriwedari untuk hidup,” ungkap Bambang Gage.
Masalah Retribusi yang Dianggap Tidak Rasional
Salah satu keluhan utama yang disampaikan oleh para pedagang adalah masalah retribusi yang dianggap tidak sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini. Para pedagang merasa bahwa besaran retribusi yang dikenakan tidak sebanding dengan fasilitas dan perhatian yang diberikan oleh pemerintah kota. Keluhan ini disampaikan langsung oleh BRM Kusumo Putro, selaku Pembina Forum Komunitas Sriwedari (Foksri), kepada Bambang Gage.
“Kami sudah menyampaikan soal retribusi ini kepada pemerintah, tapi sampai saat ini belum ada respons yang memadai. Para pedagang berharap ada peninjauan ulang mengenai besaran retribusi ini,” ujar Bambang Gage menirukan keluhan yang disampaikan oleh para pedagang.
Masalah retribusi ini bukanlah hal baru di Solo, dan Bambang Gage menyatakan bahwa jika ia dan Teguh Prakosa terpilih dalam Pilkada Solo 2024, mereka akan menjadikan isu ini sebagai salah satu prioritas. Mereka berjanji akan meninjau kembali kebijakan retribusi agar lebih adil dan sesuai dengan kemampuan ekonomi para pedagang.
Pentingnya Revitalisasi Kawasan Sriwedari
Selain masalah retribusi, Bambang Gage juga menyoroti perlunya revitalisasi kawasan Sriwedari. Menurutnya, kawasan ini sudah lama tidak tersentuh oleh program penataan kota yang berkelanjutan. Padahal, Sriwedari merupakan salah satu ikon penting Kota Solo yang memiliki beberapa aset budaya, seperti Museum Radyapustaka, Museum Keris, dan Gedung Wayang Orang. Bambang Gage menekankan bahwa kawasan ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah kota.
“Kawasan Sriwedari ini perlu ditata ulang, mulai dari parkir bus hingga penguatan sektor destinasi wisata. Hal ini penting untuk meningkatkan daya tarik wisata dan mendukung ekonomi lokal,” jelas Bambang Gage. Ia juga menambahkan bahwa para pedagang di kawasan ini perlu mendapatkan pelatihan dan pendampingan, khususnya dalam bidang digital marketing. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para pedagang, seperti penjual buku dan pigura, untuk memasarkan produk mereka secara lebih luas.
Harapan Pedagang Jika Teguh-Bambang Terpilih
BRM Kusumo Putro, selaku Pembina Foksri, menyampaikan harapannya jika pasangan Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho terpilih dalam Pilkada Solo 2024. Kusumo berharap, dalam 100 hari pertama kepemimpinan mereka, kawasan Sriwedari akan menjadi salah satu fokus utama untuk dilakukan revitalisasi.
“Kami berharap pasangan Teguh-Bambang benar-benar menjadikan Sriwedari sebagai prioritas dalam program mereka. Kawasan ini memiliki potensi besar, baik dari segi ekonomi maupun budaya, yang perlu dimaksimalkan,” kata Kusumo.
Bambang Gage menanggapi harapan ini dengan serius. Ia menyatakan bahwa revitalisasi kawasan Sriwedari akan menjadi salah satu program prioritas jika mereka berhasil memenangkan Pilkada Solo 2024. Dengan langkah-langkah yang tepat, Bambang optimis bahwa Sriwedari bisa kembali menjadi pusat ekonomi dan budaya yang kuat di Solo.