web hit counter

Calon Walikota Solo 2024: Uji Publik Teguh Prakosa dan Bambang Gage, Rektor UMS Pertanyakan Strategi Pendidikan Inklusi

calon walikota solo 2024, teguh prakosa, bambang gage, pilkada solo 2024

Calon Walikota Solo 2024: Uji Publik Teguh Prakosa dan Bambang Gage, Rektor UMS Pertanyakan Strategi Pendidikan Inklusi.

Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Surakarta baru-baru ini menggelar Uji Publik untuk calon wali kota dan wakil wali kota. Acara ini berlangsung di Auditorium Mohammad Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Senin, 14 Oktober 2024. Dalam uji publik ini, para calon diberi kesempatan untuk memaparkan visi dan misi mereka, serta menjawab pertanyaan dari panelis.

Pembukaan Uji Publik

Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., memimpin sesi ini sebagai salah satu panelis. Ia bertanya kepada pasangan calon wali kota dan wakil wali kota tentang berbagai isu penting, termasuk pendidikan inklusi. Di samping itu, ada juga pertanyaan mengenai demokrasi hukum dan ekonomi dari panelis lainnya, seperti Guru Besar Ilmu Hukum, Prof. Dr. Aidul Fitriciada Azhari, M.Hum., serta Prof. Dr. M. Farid Wajdi, S.E, M.M.

Visi Pendidikan dari Teguh Prakosa

Pada sesi pertama, pasangan calon nomor urut 1, Teguh Prakosa dan Bambang “Gage” Nugroho, menyampaikan visi dan misi mereka. Teguh Prakosa menekankan pentingnya pendidikan bagi kemajuan Kota Surakarta. “Kota Surakarta dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan yang cukup maju. Setiap sudut kota ini pasti ada sekolah, terutama sekolah Muhammadiyah,” ungkap Teguh.

Ia berfokus pada akses pendidikan yang layak untuk setiap warga Surakarta. Teguh percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan harapannya untuk menjadikan Surakarta sebagai kota yang ramah pendidikan.

Pertanyaan Mengenai Pendidikan Inklusi

Rektor UMS, Prof. Sofyan Anif, menanggapi pernyataan Teguh dengan menekankan pentingnya pendidikan inklusi. “Pendidikan inklusi adalah sistem yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus,” jelasnya. Namun, ia juga menegaskan bahwa implementasi pendidikan inklusi tidak bisa dilakukan secara instan.

BACA JUGA :  Teguh Prakosa - Bambang Nugroho Dapat Energi Baru dari Relawan Sahabat Rudy untuk Pilkada Solo

Beliau membagikan pengalaman tentang seorang anak berkebutuhan khusus yang dipisahkan dari anak-anak normal di sekolah. “Orang tua mereka mengeluh karena anaknya kurang berkembang dalam interaksi sosial,” tutur Sofyan. Dia membandingkannya dengan praktik di luar negeri, di mana anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak normal belajar bersama.

Membangun Surakarta sebagai Kota Inklusi

Sofyan Anif menyarankan agar Surakarta dibangun menjadi kota yang aman dan inklusif, mirip dengan sistem pendidikan di luar negeri. Ia kemudian mengajukan pertanyaan kepada Teguh tentang strategi untuk mengembangkan sekolah inklusi di Surakarta. “Bagaimana kita dapat mewadahi anak-anak berkebutuhan khusus dengan baik?” tanyanya.

Kontribusi Bambang Gage dalam Pendidikan Inklusi

Calon Wakil Walikota, Bambang Gage, juga menyampaikan pandangannya tentang pendidikan inklusi. Ia menekankan pentingnya motivasi untuk anak-anak berkebutuhan khusus. “Sekolah inklusi memberikan dukungan yang dibutuhkan anak-anak ini,” ujarnya. Gage membagikan pengalamannya saat menyekolahkan anaknya di sebuah sekolah inklusi.

Ia menjelaskan bahwa untuk menciptakan sekolah inklusi yang efektif, diperlukan pendampingan. “Di sekolah, kita tidak hanya butuh guru, tetapi juga pendamping untuk anak-anak berkebutuhan khusus,” tuturnya. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru untuk para pendamping.

Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi

Rektor UMS kemudian memberikan saran agar pemerintah kota menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, terutama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Saat ini, belum ada program studi yang khusus membahas pendidikan inklusi. “Dengan kolaborasi ini, FKIP dapat merancang kurikulum yang memasukkan pendidikan inklusi, seperti yang dilakukan di sekolah-sekolah luar negeri,” jelasnya.

Harapan untuk Pendidikan di Surakarta

Dengan adanya dialog ini, diharapkan pendidikan di Surakarta dapat berkembang ke arah yang lebih inklusif. Baik Teguh Prakosa maupun Bambang Gage memiliki visi yang jelas untuk pendidikan di kota ini. Mereka percaya bahwa dengan kerja sama antara pemerintah dan lembaga pendidikan, akses pendidikan yang lebih baik dapat terwujud.

BACA JUGA :  Kunjungi Gereja Purbayan, Bambang Gage Mendapat PR Tata Sound Balai Kota dan Manajemen Parkir

Kesimpulan

Uji publik ini menjadi kesempatan emas bagi calon wali kota dan wakil wali kota untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memajukan Kota Surakarta, terutama dalam bidang pendidikan. Dengan fokus pada pendidikan inklusi, Teguh Prakosa dan Bambang Gage bertekad untuk menjadikan Surakarta sebagai kota yang ramah bagi semua anak. Dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, akan sangat membantu dalam mewujudkan visi ini.

Dengan semangat baru dan komitmen yang kuat, pasangan calon ini siap menghadapi Pilkada Solo 2024. Mereka percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Surakarta.

By Let's Guh Gage

Mewujudkan masyarakat Surakarta yang Berbudaya, Maju, Sejahtera, Nyaman dan Bahagia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *